SELAMAT DATANG DI BLOG KUA WONOMULYO PENINGKATAN KUALITAS DATA PEGAWAI DAN GURU UNTUK MELAKUKAN PEMUTAKHIRAN DATA DALAM APLIKASI SIMPEG SESUAI DENGAN DATA YANG TERBARU /SEBENARNYA (Sumber Kanwil. Kemenag. Sulbar)

H. Muhdin : FKUB Pemersatu Umat dan Bangsa

Posted by Blog KUA Wonomulyo on Wednesday 25 March 2015

Inmas ( Sulbar ), “ Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah bergerak cepat dalam membangun daerahnya, hal ini dapat kita saksikan akan keseriusan pemerintah dan masyarakatnya dalam pelaksanaan bidang keagamaan, Walaupun kantor kementerian Agama Kabupaten Mamuju Tengah belum terbit KMA-Nya dan masih dalam proses pengurusannya , dengan niat dan tulus semata-mata untuk kedamaian, ketenangan, kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakatnya.   telah terbentuk organisasi kemasyarakatan, keagamaan dan kepemudaan yang tujuannya  untuk memajukan  dan mengejar ketertinggalan dari kabupaten yang ada dalam wilayah provinsi Sulawesi Barat. “ itulah yang tergambar dalam dialog kerukunan antar umat beragama oleh FKUB Kabupaten Mamuju Tengah, Selasa 24 Maret 2015.

Ka. Kanwil Kemenag Sulbar H. Muhdin dalam materinya, “ Masyarakat Mamuju Tengah sangatlah Majemuk, Plural dan hitrogen. daerah ini terkenal dengan transmigrasinya, yang tentu dari berbagai suku, agama dan etnis ada disini. boleh dikata dari sabang sampai merauke semua ada di mamuju tengah ini “.

Menurut beliau, “ Rapat kerja dan dialog Kerukunan ini merupakan upaya pemerintah untuk menciptakan keharmonisan dan kedamaian antar sesama pemeluk agama maupun berbeda agama “. hal ini dapat kita lihat, dalam satu desa di wilayah mamuju tengah ini terdapat beberapa agama, suku dan etnis, namun, alhamdulillah kita bisa hidup rukun dan damai, saling memberi, menolong dan lain sebagainya “ kita sudah bagaikan satu keutuhan keluarga, bila ada yang sakit, maka kitapun merasakan sakit “ Urai Ka. kanwil.

“ contoh yang paling menarik kita ketahui dan bisa kita jadikan sebagai pelajaran, yakni “ Tragedi Ambon berdarah “ beberapa tahun yang lalu. “ Sesungguhnya kejadian tersebut, berawal dari perselisihan kecil antara satu orang atau keluarga dengan orang atau keluarga lain “ yang pada akhirnya menyebar dan menjadi isu “ Agama dan etnis “. karena isu ini tidak dapat dikendalikan maka terjadilah “ Perang Agama “ yang sebenarnya beberapa orang yang tidak bertanggungjawab “ mengatasnakan Agama dan Etnis “. Maka terhasutlah dan terbakarlah emosi yang membawa kesengsaraan, permusuhan, dendam dan membunuh secara membabi buta pada waktu itu “ Tegas H. Muhdin yang sangat faham tentang pluralisme.

Maka dari itu, “ Saya berharap kita semua membaca dan memahami Peraturan bersama menteri Agama dan Menteri dalam Negeri nomor 9 dan 8 tahun 2006 tentang pedoman pelaksanaan tugas kepala daerah dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama, Forum kerukunan umat beragama dan pendirian rumah ibadat “.

olehnya itu, “ saya sangat mengapresiasi upaya kita dalam pelayanan di bidang keagamaan ini, kerukunan akan kita raih bila masyarakatnya aman dan damai, kedamaian dan keamanan akan terwujud bila masyarakatnya rukun dalam perbedaan, dan semoga mateng cepat maju dan berkembang “. di akhir materinya, beliau menitipkan  beberapa draf penting diantaranya : Draf PBM no 9 dan 8 tahun 2006, Draf AD dan ART FKUB, Draf Program Kerja FKUB dan Hubungan FKUB dengan lembaga-lembaga terkait. “ semoga bisa menjadi acuan bagi kita dalam merumuskan program kerja hari ini dan dimasa depan “ tutup ka. kanwil dalam materinya. ( Alan )

Sumber: http://sulbar.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=248040

Blog, Updated at: 19:55

0 comments:

Post a Comment